Sabtu, 11 April 2015

Ketika Malam Menjelang

malam ini ketika hari mulai gelap dan bulan menerangi langit melalui cahaya yang dipinjamnya dari matahari, aku menulis ini. hari berganti hari berlalu begitu cepatnya. pagi siang sore malam menghiasi bumi dan tak pernah lelah. hingar bingar kelam malam terdengar dari suara angin yang berhembus, membawa udara dinginnya berkeliling. hah kota Malang menjadi saksi diam kehidupan malamku hari ini. sekian tahun aku berada di kota ini. cuaca dingin menjadi sahabat dan teman yang tak pernah lelah menemani hariku di kota malang. tak pernah aku merasa bosan berada di kota ini. semua berawal dari studi ku. kotaa ini terus mengikutiku hingga harii ini.
senang sedih haru tangis tawa bangga aku rasakan bersama banyak orang disini. bukan saudara tapi sudah seperti saudara, itu kata yang tepat untukku menggambarkan mereka, teman-temanku. tak semua tetap bersamaku hingga harii ini. beberapa menghilang bergantian. ya seperti pagi dan malam yang selalu berjalan bergantian namun selalu beriringan, tak pernah saling membenci slamanya. seperti bulan dan matahari yang berebut mendapatkan perhatian dari bumi. begitulah kehidupan manusia silih berganti.
di kota ini pula, aku bertemu seseorang. seseorang yang berharga. menemani, memahami, membantu dan mengasihiku. cinta? aku masih belum berani mengatakan bahwa ini cinta namun aku menyayanginya. entah dengan dirinya. beberapa hari ini, aku tidak bisa tidur nyenyak. aku merindukannya, seseorang pertamaku.
belajar adalah prioritas utamaku ketika berada disini. studiku yang utama. sekarang studiku telah berakhir. karir menjadi prioritasku berikutnya. berjalan berlari hingga lelahku saat ini sudah tak dapat dirasakan lagi. huft seharusnya dapat lebih berusaha lagi kan.. apa? bagaimana? itu pertanyaanku sekarang. beberapa mungkin sudah menemukan bagaimana jalan hidupnya, beberapa pula mungkin masih mencari dan ada pula yang bahkan masih belum memulainya. namun rasa jemu ini mungkin telah mencapai puncaknya. tak bolehkah aku menangis?

esok akan aku ceritakan kembali mengenai kisahku. mengenai studiku di malang. mengenai teman-temanku, mengenai seseorang yang berharga itu dan mengenai aku saat ini. hidup terus berjaalan, walau aku terdiam tapi waktu terus bergerak maju. impian cita tidak akan pernah terwujud tanpa usaha. semoga apa yang saya share ini dapat mengispirasi banyak orang. saya Mutiya. Melankolis.